Launching Party Album Pertama Dekat, “Meranggas” : Tak Lagi Hebat, Hanya Lebih Dekat

28 May 2016

Dekat memang bukan sebuah band yang lazim. Segala sesuatu yang berhubungan dengan mereka sering kali membuat orang angkat alis maupun mengernyitkan jidat—proses penggarapan musik yang bisa dibilang eksperimental (hampir seluruhnya merupakan hasil home recording dengan tools seadanya), lirik yang nyablak, dan tentu saja keputusan mereka untuk ‘cabut’ dari nama besar yang banyak dielu-elukan orang. Dan tepat sebulan lalu, yaitu 28 April 2016, Dekat menambah panjang daftar ketidaklaziman mereka—sebagai band berbasis Jakarta, mereka merilis album pertama mereka di kota lain—yaitu Surabaya. Yup, dan itu di Omah Dewe Merdeka FM!

Bukan keputusan mudah bagi Mohammed Kamga, Chevrina Anayang, dan Tahir ‘Tata’ Hadiwijoyo untuk membulatkan tekad hingga akhirnya mantap ‘lahir kembali’ dengan bendera ‘Dekat’, dalam formasi bertiga seperti ini. Merupakan tantangan tersendiri bagi mereka untuk memperkenalkan kembali diri mereka di mata publik, yang sudah terlanjur lekat dengan image band mereka yang terdahulu. Meski sudah menyatakan secara tegas bahwa mereka tak akan membawakan lagu-lagu milik band mereka yang lama, tapi tetap saja masih ada yang mengasosiasikan mereka dengan ‘payung’ lama mereka. Memang tak bisa dipungkiri bahwa rebranding butuh waktu, isn’t it? Dengan musik yang lebih fresh, lirik yang jujur, dan keterlibatan penuh pada tiap proses penggarapan karya kali ini, Kamga-Chev-Tata dengan mantap terus mengibarkan ‘racun’ Dekat ke penikmat musik Tanah Air.

Malam itu, Kamis 28 April 2016, menjadi milestone tersendiri dalam perjalanan musik Dekat. Hari itu pertama kalinya Dekat merilis album fisik, setelah sebelumnya merilis 2 EP(mini album) mereka secara digital saja. Siapapun yang datang di gig Proses Lahir Kembali : Launching Party “Meranggas” berhak mendapatkan CD “Meranggas” yang sudah termasuk dalam harga tiket yang dibeli (yo ngunu lho rek, sing ditontok ojok gig gratis tok :p). Dekat ‘naik’ panggung (yang tidak bisa dibilang ‘naik’ juga, karena betul-betul sejajar dengan penonton) sekitar jam 8.30 malam WIB, dan sekejap saja ruangan Upper Studio terasa makin hangat, ‘coz it’s a full house show up there!

Setelah menyapa dan ngobrol sejenak dengan penonton, Kamga kasih ‘peringatan’ kalo obrolan di intro itu mungkin bakal jadi obrolan terakhir, karena malam itu Dekat mau ‘fokus’ seneng-seneng bareng siapapun yang hadir malam itu dan nyanyi terus sampe kurang lebih 1 jam kedepannya! Wah penonton langsung bersorak ramai, dan langsung saja Dekat menyahuti balik dengan memainkan intro “Kembali Bekerja” yang kemudian langsung disambung dengan “F.A.Q. (Frequently Asked Question)”, lagu yang liriknya sangat menggelitik karena bercerita tentang pertanyaan-pertanyaan yang (sangat) sering ditanyakan ke mereka semenjak lahir kembali sebagai Dekat. Lanjut setelahnya ada “Lahir Kembali” yang langsung disambut dengan paduan suara dari penonton. Selain membawakan lagu-lagu sendiri, Dekat juga sempat mengcover beberapa lagu yang tentunya sudah diberi sentuhan ‘rasa Dekat’. Salah satu lagu coveran yang sempat dibawakan adalah “Too Original”-nya Major Lazer, yang sontak langsung membuat Upper Studio Merdeka FM bergetar akibat ledakan energi dari Dekat dan segenap penonton. Total ada sekitar 15 lagu yang dibawakan Dekat malam itu, dan akhirnya gig malam itu terpaksa diakhiri karena stok lagu Dekat sudah habis (namanya juga baru launching album pertama kaaan, hehe). “Penjahat” menjadi lagu penutup malam itu, dan penonton pun tampak meneriakkan “Lagi! Lagi!”.

Malam itu menjadi malam yang berkesan bagi semuanya, tak hanya bagi penontonnya tapi juga bagi Dekat sendiri. Bagi penonton, menjadi berkesan karena bisa menonton musisi favorit tanpa perlu dihalangi barikade, dan setelah itu bisa bebas berkenalan dan berbincang dengan sang musisi tanpa perlu sungkan. Bagi Dekat, menjadi berkesan karena di launching album pertama ini mereka bisa berinteraksi dan menyaksikan dari dekat penonton yang benar-benar menikmati musik mereka, yang menyanyikan balik setiap kata yang mereka nyanyikan, yang menerima ‘keliaran’ mereka yang sesungguhnya tanpa perlu mengungkit-ungkit yang sudah lalu. Bahkan Tata sempat sangat takjub saat melihat Babul & Febri, 2 penonton asal Surabaya yang hafal semua lirik lagu Dekat termasuk bagian rapnya! “Thanks for singing every words ya. Biasanya orang nggak ngafalin sampai part rapnya, tapi aku liat kalian nyanyi semuanya, gila banget,” ucap Tata saat sesi CD signing di Hall Merdeka FM. Ah, jadi teringat salah satu part lagu “F.A.Q.” yang berbunyi “Aku yang kini tak lagi hebat, aku hanya lebih dekat”. Harus menunggu 2 tahun dari ‘kelahiran kembali’-nya mereka di 2014 mungkin membuat Dekat jadi agak ‘kurang hebat’ dibanding mereka dengan nama besarnya dulu; tapi kini dengan keterlibatan mereka yang besar dalam proses pembuatan musik dan ke-‘tidak berjarak’-an mereka dengan penikmat musik Dekat mereka bisa memastikan bahwa walau tidak (belum!) ‘sehebat yang dulu’ tapi kini Dekat itu lebih ‘dekat’. And that’s exactly what they want to be.

P.S. : Cek channel Youtube Merdeka FM untuk lihat aftermovie gignya & video performancenya! >> https://www.youtube.com/user/merdekafmsby 

 

Teks : Nadia Maya Ardiani

Foto : Hanna Amanda/Quro