RUDY HABIBIE : Metamorfosis Presiden R.I Ke-3

14 July 2016

“Aku yang selalu percaya pada cita-citamu. Itu fakta dan masalahnya.”

Ilona ( Rudy Habibie – Habibie Ainun 2)

 

                Film Habibie Ainun pernah ‘menggoncang’ penikmat film Indonesia pada tahun 2012 lalu. Hal itu terbukti dari pencapaian angka lebih dari 4 juta penonton yang menyaksikan kisah cinta salah satu pasangan paling ikonik di Indonesia tersebut. 2016 ini film Rudy Habibie hadir, sebuah prekuel yang menceritakan sosok B.J. Habibie saat masih muda.  Berbeda dari Habibie Ainun yang memposisikan Faozan Rizal sebagai sutradara, di film Rudy Habibie Hanung Bramantyo lah nahkodanya.

                Secara umum, penonton diajak untuk menelisik lebih dalam bagaimana kehidupan seorang Habibie saat ia masih tinggal di Pare-Pare, Gorontalo, hingga bermetamorfosis menjadi Habibie dewasa yang dengan segala kejeniusannya berhasil masuk di RWTH Aachen University – Jerman Barat. Habibie bermimpi ingin mendirikan industri dirgantara di Indonesia. Bersama Perhimpunan Pelajar Indonesia (PPI) di Aachen University Habibie sibuk membuat seminar keilmuan mengenai industri penerbangan. Diceritakan pula bahwa Rudy Habibie bukanlah mahasiswa ikatan dinas, yang notabene tidak dibiayai oleh Negara. Hal itu terlihat dari paspor yang dimiliki berwarna hijau, sedangkan kawan-kawan lainnya berwarna biru. Ini yang menarik dari cerita seorang Habibie di Jerman yang akan Anda temukan di dalam film Rudy Habibie.

                Kehidupan Habibie di Jerman sudah pasti tidak mulus. Karena faktor ekonomi yang pas-pasan, ia rela berjalan jauh dari tempat tinggalnya menuju kampus. Awal berkuliah, Habibie tinggal bersama pasangan Belanda-Jerman. Bagaimana pun rintangannya selama berkuliah di RWTH Aachen University, Habibie selalu ingat dengan pesan Papi-nya yang berkata, “jadilah mata air! Karena mata air yang jernih akan berguna bagi lingkungan sekitranya.”

Sudah menonton trailer film Rudy Habibie? Pasti sudah familiar dengan sosok Ilona Ianovska, mahasiswi RWTH Aachen University asal Polandia. Dialah sosok yang dicintai Habibie, sosok perempuan sebelum Ainun.  Tapi pembahasan mengenai Ilona di film ini terasa agak sambil lalu, karena inti dari film ini memang bukanlah romansa Habibie di Jerman melainkan mengenai perjuangan Habibie yang teramat mencintai Indonesia.

Menarik membahas Reza Rahardian (Rudy Habibie) yang di film kedua ini begitu menyatu dengan karakter B.J. Habibie. Mulai dari ekspresi wajah, gestur tubuh, hingga cara berbicaranya yang beraksen Jerman. Hampir sempurna Reza membawakannya, begitu apik. Tidak tertinggal juga Chelsea Islan yang “klik” ketika memainkan karakter Ilona Ianovska. Bisa dibilang ini merupakan akting Chelsea Islan yang paling memukau sejauh ini. Tidak hanya cantik, ia juga berhasil memporak-porandakan sisi emosional penonton. Terutama pada adegan dimana Ilona dan Rudy harus berpisah di stasiun, ditambah dengan sayup-sayup suara Cakra Khan yang menyanyikan lagu “Mencari Cinta Sejati”—original soundtrack dari film Rudy Habibie. Pada titik itu, banyak penonton yang tampak menitikkan air mata. Perpisahan yang manis namun tragis.

Pada film ini Habibie selalu mengajarkan tentang 3 hal dalam memandang sebuah tragedi yang terjadi, yakni Fakta, Masalah, dan Solusi. Logika itu yang selalu meloloskan Habibie dalam perdebatan apapun. Film Rudy Habibie ini memang wajib ditonton karena bercerita tentang sosok Presiden RI ke-3 yang sangat inspiratif. Namun begitu, film ini tak lepas dari berbagai kekurangan.

Film Rudy Habibie ditengah-tengah plot cenderung bertele-tele dan terkesan membosankan. Adanya subplot memang membantu penonton untuk mengenal seorang Habibie, alur yang lumayan datar membuat film ini terkesan monoton dan sangat panjang. Ditengah-tengah film penulis mulai tidak sabar menanti puncak konflik dari film tersebut. Hanya saja sampai akhir film, klimaks terasa tak betul-betul tercapai. Namun, dibagian akhir penonton sudah disuguhkan bocoran bahwa akan ada Habibie Ainun 3 yang rencananya keluar tahun 2017.

                Film Rudy Habibie sangat tertolong dengan kualitas akting aktor dan aktrisnya yang sungguh luar biasa memukau. Ernest Prakasa, Pandji Pragiwaksono, Boris Bokir, Indah Permatasari, Dian Nitami, serta Doni Damara turut mengambil andil yang penting bagi film Rudy Habibie. Antara satu pemain dan pemain lainnya memiliki chemistry yang kuat. Hanya saja jika membandingkan chemistry antara Chelsea Islan dan Reza Rahardian serta Bunga Citra Lestari (Ainun) dan Reza Rahardian, masih lebih ‘dapat’ intimasi Reza dan BCL. Ketika menonton Rudy Habibie, penonton yang telah menonton Habibie Ainun mungkin akan merasakan kerinduan untuk melihat sosok Ainun yang berparas lembut.

                Fakta dari film Rudy Habibie yang berdurasi 142 menit ini adalah, bahwa ini adalah film yang menarik karena menceritakan tentang seorang teknokrat sekaligus Presiden RI ke-3 dari sisi yang berbeda. Masalahnya, adalah film ini kurang kuat dalam membangkitkan sisi emosional cerita, cenderung datar dan terkesan terlalu panjang sehingga agak sedikit membosankan. Solusinya, jika Anda  penasaran dan ingin memiliki pengalaman sendiri dengan film Rudy Habibie, datanglah ke bioskop sekarang juga! Buktikan bagaimana warna kehidupan B.J. Habibie dalam film tersebut. Jika cermat, film ini sungguh mengajarkan kita akan banyak hal.

 

Naskah : Virgina Sanni/Nadia Maya Ardiani

Foto : muvila.com, sidomi.com