Peneliti Temukan 'Semut Meledak' di Kalimantan

21 April 2018

Jakarta, CNN Indonesia -- Setiap makhluk hidup memiliki cara masing-masing untuk melindungi diri. Namun, spesies semut baru di Kalimantan diketahui memiliki mekanisme perlindungan diri yang cukup ekstrem.

Spesies baru ini diberi nama Colobopsis explodens, tapi para peneliti lebih suka menjuluki hewan ini sebagai "yellow go". Spesies ini mampu menghancurkan dinding perut mereka sendiri dan untuk mengeluarkan cairan beracun lengket yang membunuh predator dan diri mereka sendiri.

Spesies baru yang ditemukan di Kalimantan ini adalah satu dari 15 spesies "semut meledak" ditemukan menurut sebuah penelitian yang ditulis di jurnal sains, ZooKeys

Para ilmuwan sendiri sebenarnya sudah mensurvei spesies-spesies berbeda dari semut unik ini sejak 1935. Namun karena kekurangan bukti, tim Museum Sejarah Alam Wina, Universitas Teknik Wina, dan lembaga lain akhirnya melakukan perjalanan ke Asia Tenggara.

Mereka lantas berekspedisi baru-baru ini ke Kalimantan, Thailand, dan Malaysia oleh tim peneliti antar disiplin ilmu. Hasil survei mereka membawa pengetahuan yang benar-benar baru bagi sains.

Menurut para peneliti, para semut ini memiliki pola perilaku yang kolektivisme. Artinya, mereka lebih melayani kepentingan koloni mereka ketimbang diri mereka sendiri. Dorongan untuk mempertahankan hidup mereka sendiri, menjadi hal sekunder dalam kebutuhan koloni.

Sehingga, pengorbanan diri adalah hal yang wajar bagi semut golongan pekerja kecil di koloni semut. Dalam beberapa kasus, semut meledakkan diri ketika para ilmuwan terlalu dekat. Namun, dalam catatan para peneliti, hanya sedikit pekerja kecil yang meledak. 

Tak hanya itu, mereka menciptakan jembatan atau rakit hidup dengan tubuh mereka. Mereka juga mengangkut semut terluka lainnya dan bahkan memberikan "perawatan medis" dalam beberapa kasus penelitian.


Para semut itu juga memiliki kasta berbeda-beda, misalnya "penjaga pintu". Anggota kasta ini punya bentuk yang aneh. Mereka punya kepala besar dengan bentuk seperti penyumbat. 

Penyumbat inilah yang mereka gunakan untuk memblokir pintu masuk sarang. Para semut ini memakan alga, jamur, serangga mati, buah, dan ikan, seperti ditulis Gizmodo.