Perjalanan Ainun Habibie 'Hidup' Lagi Lewat Opera

03 May 2018

Jakarta, CNN Indonesia -- Kisah cinta Presiden ke-tiga Indonesia, BJ Habibie dengan istrinya, Hasri Ainun akan kembali hidup. Namun kali ini bukan dalam bentuk layar lebar, melainkan di atas panggung opera bertajuk Opera Ainun.

Perjalanan cinta keduanya dikenal melalui sebuah buku yang ditulis Habibie sendiri sepeninggal kepergian Ainun pada 2010. Kisah itu kemudian makin populer setelah diangkat ke layar lebar melalui Habibie & Ainun dan jadi salah satu film terlaris Indonesia.

Di atas panggung opera, Opera Ainun kali ini bukanlah yang pertama kali. Sebelumnya, Opera Ainun pernah dipentaskan pada Mei 2017. Namun untuk versi terbaru pada September nanti, akan ada sejumlah perbedaan.

"Perbedaannya pertama dari durasi, yang sebelumnya hanya 60 menit dan itu sebagai bentuk awal eksplorasi dan preview," kata Presiden Direktur Opera Ainun Inc. Bayu Utomo saat temu media di Jakarta, Jumat (27/4).

"Untuk total, diharapkan kali ini berdurasi 135 menit dengan konten dan isi lebih mendalam lagi soal sosok Ainun," lanjutnya.

Masih di bawah naungan Lima Dimensi Production (LiDi), pentas ini dikatakan tidak hanya akan menggambarkan sosok Ainun sebagai seorang perempuan yang cerdas dan mandiri. 

Sisi lain Ainun yang jarang diketahui seperti etos kerja keras, dedikasi terhadap keluarga sebagai ibu rumah tangga, dan jiwa sosial yang tinggi terutama di bidang kesehatan dan pemberdayaan generasi muda, juga bakal diangkat di atas pentas.

"Perjalanan Ainun dari seorang dokter muda ambisius yang memilih untuk menjadi ibu rumah tangga demi membesarkan keluarga sangat menarik," kata Sapti Wahyudi selaku perwakilan dari LiDi Production.

"Bagaimana ia bisa tetap mewujudkan mimpinya melalui cita-cita suami adalah cerita yang saya rasa sangat relevan dengan banyak perempuan Indonesia," lanjutnya. 

Untuk pertunjukan kehidupan Ainun yang terbaru ini, pihak penyelenggara melibatkan Purwa Tjaraka sebagai pencipta lagu dan komponis musik, Titien Wattimena sebagai penulis naskah, dan Ari Tulang sebagai sutradara dan koreografer.

Pun pentas ini akan turut menggandeng sejumlah insan muda di dunia seni sebagai pemain dan tim.

"Ibu Ainun peduli sekali dengan anak-anak muda. Jadi di sini kami bekerjasama dengan banyak pendatang baru yang sangat berbakat. Dengan begini, saya harap opera ini juga menjadi menarik buat anak-anak muda," ujar Sapti. 

Mengenai format pertunjukan dalam bentuk opera, komponis Purwa Caraka berharap pertunjukan Opera Ainun ini mampu menghembuskan napas segar dalam seni pertunjukan Indonesia. 

Ia menganggap Indonesia belum pernah membuat produksi opera meski memiliki sumber daya manusia yang mampu memproduksinya. Sosok Ainun Habibie yang kadung akrab di mata masyarakat disebut Purwa bisa jadi magnet tersendiri bagi Opera Ainun.

Untuk pentunjukan ini, Purwa mengatakan menciptakan sejumlah kompisisi musik baru untuk instrumental, lagu yang dinyanyikan atau aria, serta musik pengiring dialog yang dinyanyikan atau libretto.

"Perbandingan dengan musikal, biasanya opera lebih punya konotasi ke arah klasik, full menyanyi enggak ada dialog. Jadi dialog yang dinyanyikan," katanya. 

"Kami mulai ini dua tahun lalu, awalnya pak Habibie minta 150 menit, tapi kami upayakan biar 135 menit saja. Sejauh ini sudah hampir beres, sekitar 20 menit lagi ditargetkan selesai bulan ini. Sehingga Mei sudah bisa mulai latihan," lanjut Purwa.

Tidak hanya itu, sebagai salah satu tim produksi, Purwa turut mengungkapkan bahwa dalam pentas itu akan menyertakan adegan reformasi pada 1998.

"Gambaran demonstrasi pas 1998 akan masuk, itu jadi yang menarik. Kalau yang paling menantang saat adegan ibu [Ainun] sakit," katanya.

Opera Ainun akan menampilkan aksi Farman Purnama, penyanyi tenor yang akan berperan sebagai Habibie dan Andrea Miranda, penyanyi soprano yang akan memerankan Ainun.

Kisah Opera Ainun akan dimulai sejak masa Ainun memasuki kehidupan sebagai mahasiswa lalu menikah dengan Habibie. Lalu berlanjut ke hidup Ainun di Jerman dan kembali ke Indonesia sampai ajal menjemput.

Opera ini akan tampil perdana di Teater Jakarta, Taman Ismail Marzuki pada 15 16 September 2018 sebanyak empat kali pertunjukan. 

Setelahnya, Opera Ainun direncanakan dapat dipentaskan di panggung Internasional di luar negeri serta bisa melakukan pementasan setiap tahunnya hingga 2020.