22 May 2018
YERUSALEM, KOMPAS.com - Paraguay mengumumkan telah memindahkan kantor kedutaan besar mereka dari Tel Aviv ke Yerusalem.
Seperti dilaporkan Al Jazeera, Presiden Paraguay Horacio Cartes dan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu menghadiri peresmian tersebut Senin (21/5/2018).
Paraguay menjadi negara ketiga yang mengikuti langkah Amerika Serikat ( AS) dan Guatemala yang memindahkan kedubes mereka ke Yerusalem.
Menteri Keamanan Publik Israel, Gilad Erdan, yang menyambut Cartes di Bandara Ben-Gurion, menyebut Cartes telah melakukan langkah yang sangat penting.
Menurut Erdan, mengakui Yerusalem sebagai ibu kota Israel bakal memberi perubahan dalam percaturan politik global.
"Banyak negara bakal mendukung dan memperkuat hubungan diplomatik dengan kami. Paraguay sudah menunjukkan keberanian," kata Erdan dikutip dari Jerusalem Post.
Anggota Komite Eksekutif Organisasi Pembebasan Palestina (PLO), Hanan Ashrawi, mengecam peresmian itu, dan meminta Paraguay membatalkan keputusannya.
"Secara tidak langsung, Paraguay sudah berkonspirasi untuk mendukung pendudukan Israel, dan sengaja mengunci Yerusalem," kecam Ashrawi.
Sebelumnya pada Senin pekan lalu (14/5/2018), AS mengumumkan telah memindahkan kedutaan besar mereka dari Tel Aviv ke Yerusalem.
Peresmian itu dilakukan setelah Presiden Donald Trump mengakui Yerusalem sebagai ibu kota Israel pada 6 Desember 2017.
Beberapa jam sebelum pembukaan, pecah bentrokan antara warga Palestina dengan militer Israel, yang berujung pada 58 warga Palestina tewas.
Guatemala kemudian menjadi negara kedua yang mengumumkan pemindahan kedubes dua hari berselang, atau Rabu (16/5/2018).