23 May 2018
Jakarta, CNN Indonesia -- Gunung Merapi kembali mengalami letusan freatik pada Rabu (23/5) pukul 03.31 WIB. Letusan terjadi selama empat menit dengan ketinggian mencapai 2.000 meter arah barat daya atau Magelang. Alhasil, warga Magelang diminta untuk mewaspadai hujan abu.
Kepala Pusat Data Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Sutopo Purwo Nugroho mengatakan hal itu berdasarkan pemantauan pos Pengamatan Gunung Merapi (PGM) Jrakah dan PGM Kaliurang.
Selain itu, berdasarkan pengamatan kamera thermal dan CCTV kawah Merapi saat letusan tertutup kabut tebal.
"Cuaca saat ini dari [pengamatan] Stasiun Pasar Bubrah Merapi, angin bertiup sedang hingga kencang ke barat daya, Kabupaten Magelang. Status Waspada," ujar Sutopo, Rabu (23/5).
Dia menyebut sebaran abu Gunung Merapi di wilayah Magelang antara lain Keningar, Sumber, Ngargomulyo, Ngadipuro, Wates, Kalibening, Dukun, Kota Mungkid, Muntilan, Sawangan, Pabelan, Tempuran, Candimulyo, Ketep, Blabak, Kalinegoro, dan Salaman.
"Masyarakat diminta untuk tidak panik dan tetap tenang, selalu wasapada dalam beraktivitas," ucap Sutopo. " Gunakan masker dan kaca mata untuk antisipasi jika beraktivitas di luar ruangan," imbuhnya.
BNPB pun meminta warga tetap memantau perkembangan aktivitas Gunung Merapi melalui berita dan sumber informasi terpercaya (BPPTKG, BMKG, BNPB, BPBD), serta tidak mempercayai kabar yang tak jelas sumbernya atau hoaks.
"Untuk para pendaki Gunung Merapi berdasarkan Taman Nasional Gunung Merapi (TNGM) untuk sementara seluruh kegiatan pendakian ditutup," tambah Sutopo.
Merapi mengalami sejumlah letusan freatik sejak Selasa (22/5) lalu. Hujan abu meski tipis turun di wilayah Yogyakarta dan Jawa Tengah. Statusnya meningkat menjadi Waspada.