28 May 2018
Jakarta, CNN Indonesia -- Perdana Menteri India Narendra Modi memperkuat kemitraan strategis dalam kunjungannya ke Indonesia 29-31 Mei 2018. Modi juga akan bertemu Presiden Joko Widodo di Istana Negara.
Duta Besar Indonesia untuk India, Sidharto Reza Suryodipuro menyatakan agenda lawatan PM Modi sangat beragam dan luas. "Agendanya cukup luas, perdagangan, pertahanan, people-to-people, Indo-Pacific, dan lain-lain," kata Dubes Suryodipuro lewat pesan singkat kepada CNNIndonesia.com.
Kedatangan PM Modi tersebut merupakan kunjungan resmi pertama ke Indonesia sebagai balasan atas kunjungan kenegaraan Presiden Joko Widodo ke India pada Desember 2016. Juga saat Jokowi menghadiri ASEAN-India Commemorative Summit pada Januari 2018.
Dalam rilis Kementerian Luar Negeri RI yang diterima CNNIndonesia.com, kedua pemimpin akan membahas isu-isu bilateral, regional dan global. Agenda bilateral akan mencakup area kerja sama yang ditujukan untuk keuntungan bersama di bidang politik, pertahanan dan keamanan, maritim, ekonomi, serta penguatan people-to-people contacts dan kebudayaan.
Agenda pembicaraan regional dan global, akan mencakup kondisi dan tantangan yang dihadapi bersama di kawasan dan global dewasa ini, serta bagaimana kedua negara dapat bekerjasama dan memberikan kontribusi nyata bagi penciptaan kawasan dan dunia yang damai, aman dan sejahtera. Kunjungan juga dilaksanakan dalam rangka menyambut 70 tahun hubungan diplomatik Indonesia-India tahun 2019 mendatang.
Dalam rangkaian acara kunjungan, akan diselenggarakan pula pertemuan kedua Indonesia-India CEO Forum. Forum ini akan dihadiri oleh CEO Indonesia dan India yang akan menghasilkan rekomendasi bersama untuk kemudian disampaikan kepada Presiden Joko Widodo dan PM Narendra Modi.
Dalam kunjungan ini, kemitraan strategis Indonesia dan India juga akan didorong melalui penandatanganan sejumlah nota kesepahaman.
Pada November 2005 Presiden RI, Soesilo Bambang Yudhoyono mengadakan kunjungan kenegaraan ke India dan menandatangani Kesepakatan "New Strategic Partnership" serta menyaksikan penandatanganan tiga MoU kerjasama bilateral termasuk pembentukan Joint Study Group untuk sebuah Comprehensive Economic Cooperation Agreement (CECA) atau FTA antara Indonesia - India.
Dilansir situs resmi Kemlu RI, pengusaha Indonesia belum cukup menggarap potensi pasar India, meski banyak pengusaha India sangat berminat berinvestasi di Indonesia. Negara-negara tetangga Indonesia yang telah menyadari potensi India mengambil langkah agresif dalam memasuki pasar India. "Indonesia dalam hal ini masih di belakang negara-negara tersebut," tulis Kemlu RI dalam situsnya. Salah satu negara yang telah berhasil adalah Malaysia, yang membentuk Dewan Pariwisata di India dan berhasil menjadikan Negeri Jiran itu salah satu tujuan utama turis India.