11 June 2018
Jakarta, CNN Indonesia -- Warga yang tinggal di kawasan rawan bencana (KRB) lereng Gunung Merapi diimbau tetap waspada saat merayakan Lebaran terkait aktivitas vulkanik.
"Kami mengimbau warga di daerah KRB Merapi yang hendak berlebaran di kampung halaman tetap waspada memantau perkembangan Merapi," kata Camat Selo, Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah, Jarot Purnomo, Senin (11/6) seperti dikutip dari Antara.
Jarot mengatakan warga bisa memantau langsung kondisi puncak Merapi dan meminta informasi dari instansi terkait soal perkembangannya. Kondisi Merapi sendiri hingga kini statusnya adalah waspada.
Selain itu, kepada warga yang pulang mudik ke kampung halamannya di kecamatan tersebut, Jarot meminta agar menjaga kesehatan karena abu erupsi Merapi sangat mengganggu terutama pernapasan dan pengelihatan.
"Kami melarang masyarakat untuk sementara mendaki Merapi sampai dinyatakan aman dalam level normal kembali. Pendakian ke puncak ditutup sejak Merapi Meletus," katanya.
Jarot mengatakan warga yang wilayah tempat tinggalnya masuk dalam KRB seperti Desa Tlogolele tetap berlebaran di kampung halaman mereka. Meski begitu, warga tetap diminta waspada karena Merapi statusnya waspada.
Kepala BPBD Boyolali Bambang Sinungharjo menyatakan warga Tlogolele yang semula mengungsi kini tempat sementara kini sudah kembali ke rumah masing-masing di desa mereka.
Sebelumnya, pada 1 Juni lalu Gunung Merapi kembali mengalami dua kali letusan. Letusan pertama kala itu terjadi pada pukul 08.20 WIB selama dua menit dengan ketinggian kolom asap mencapai 6.000 meter.
Lalu, letusan kedua terjadi pada pukul 20.24 WIB. Letusan mengeluarkan material membentuk kolom asap mencapai ketinggian sekitar 2,5 km dari puncak gunung berapi tersebut.