Putri Duyung Terdampar di Depan Sungai Kalimas Surabaya

11 March 2017

 

Aksi Komunitas Indowatercop 8 Maret 2017

Terik matahari Surabaya memancar tiba-tiba di depan Sungai Kalimas muncul beberapa “putri duyung” dengan membawa papan yang bertuliskan fakta terkait pencemaran air. Aksi ini dibawakan oleh Komunitas Indowatercop atau Indonesia Water Community of Practice. Salah satu tujuannya untuk memperingati hari air pada 22 Maret mendatang. Dalam benak anda pasti bertanya-tanya komunitas apa ini?! Indowatercop adalah komunitas yang terbentuk karena peduli akan pemulihan sungai dengan isu utama adalah pencemaran. Untuk aksi seperti yang mereka lakukan di depan sungai Kalimas membutuhkan persiapan satu minggu. Lho kalo udah melakukan aksi ini trus tanggal 22 Maret nanti akan ada aksi apa dari komunitas Indowatercop?

Untuk tanggal 22 Maret nanti komunitas Indowaterkop akan meluncurkan peta. Ini bukan sembarang peta lho! Peta Pencemaran Air di Indonesia akan diluncurkan pada Hari Air Sedunia. Selama 3 tahun komunitas Indowatercop ini sudah melakukan penelitian terhadap pencemaran yang terjadi di Indonesia. Mereka mengumpulkan data dari berbagai universitas, jurnal dan beberapa peristiwa yang terjadi di Indonesia terkait pencemaran. Salah satu tujuan dari aksi ini ingin mengingatkan masyarakat, industri, pemerintah untuk paham bahwa limbah yang dibuang ini bisa berpengaruh terhadap perubahan lingkungan dan perubahan ini kurang disadari keberadaanya oleh masyarakat. Istilahnya mengingatkan masyarakat untuk merubah gaya hidup menjadi lebih baik. Ternyata apa yang kita lakukan sehari-hari ini bisa berdampak terhadap ekosistem yang ada di Surabaya. Seperti membuang limbah sembarang bisa merubah kelamin pada ikan. Alasan mengapa aksi ini dilakukan di depan Sungai Kalimas karena untuk pertama kalinya ikan bencong ditemukan. Ada pula penemuan Air Susu Ibu (ASI) yang terkontaminasi oleh pestisida dan plastik (bayangkan ASI yang keberadaannya sangat vital juga tercemar).

Salah satu yang menjadi perhatian utama adalah jenis limbah yang masih belum di sosialisasikan kepada masyarakat. Berdasarkan ebiologi.com limbah dalam klasifikasinya dibagi menjadi empat kategori. Pertama berdasarkan wujudnya ada limbah padat, limbah cair dan limbah gas. Limbah padat adalah limbah yang berbentuk padat, contohnya limbah pasar, kotoran hewan atau manusia, limbah padat industri, dan blotong dari proses pengolahan tebu menjadi gula, dan lain sebagainya. Limbah cair adalah limbah yang berada dalam fasa cair. Contoh limbah cair yaitu air bekas pencucian, air buangan usaha laundry, limbah cair yang berasal dari industri, limbah cair tahu, dan lain sebagainya. Sedangkan Limbah gas adalah limbah yang berada dalam fase gas, biasanya diperoleh dari hasil pembakaran. Contohnya limbah yang dikeluarkan dari cerobong asap suatu pabrik pengolahan.

Kedua, limbah berdasarkan sumbernya ada limbah organik dan anorganik. Limbah organik adalah limbah yang mengandung senyawa-senyawa organik atau yang berasal dari produk-produk mahluk hidup seperti hewan dan tumbuhan. limbah organik cenderung lebih mudah ditangani karena dapat terdekomposisi menjadi senyawa organik melalui proses biologis (baik aerob maupun anaerob) secara cepat. Contoh limbah organik misalnya tinja, kertas, limbah rumah jagal hewan, limbah pasar dari jenis dedaunan atau sayuran sisa, dan lain sebagainya. Sedangkan Limbah anorganik adalah limbah yang lebih banyak mengandung senyawa anorganik, biasanya cenderung lebih sulit ditangani. Contoh limbah anorganik misalnya kaca, plastik, logam berat, besi tua, dan lain sebagainya.

Ketiga, limbah berdasarkan sumbernya ada limbah domestik dan limbah industri. Limbah domestik adalah limbah yang dihasilkan dari konsumsi rumah tangga. Contohnya kaleng-kaleng bekas keperluan rumah tangga, air cucian (detergen), kantong plastik, kardus bekas, dan lain sebagainya. Limbah industri adalah limbah yang dihasilkan dari proses industri. Contohnya limbah pabrik, limbah penambangan, limbah radioaktif dari pembangkit listrik tenaga nuklir, limbah rumah sakit, dan lain sebagainya. Limbah industri cenderung ditangani dengan serius karena pemerintah telah mengatur mekanismenya bagi setiap perusahaan (industri).

Terakhir limbah berdasarkan sifatnya ada limbah biasa dan limbah B3. Limbah biasa adalah jenis limbah yang tidak menyebabkan kerusakan secara serius pada skala kecil dan jangka panjang. Limbah organik termasuk ke dalam jenis limbah biasa. Sedangkan limbah B3 atau limbah bahan berbahaya dan beracun adalah mbah yang dapat menyebabkan kerusakan serius meski pada skala kecil pada jangka pendek maupun panjang. Contoh limbah B3 diantaranya adalah limbah yang memiliki sifat korosif, mudah meledak, mudah terbakar, menyebabkan infeksi, keracunan, dan lain sebagainya.

Pengenalan jenis limbah diatas yang harus disosialisasikan kepada masyarakat karena dengan pengenalan akan jenis limbah ini masyarakat bisa mengubah kebiasaan sehari-hari yang selama ini salah dalam mengelolah limbah.  Salah satu dampak yang terjadi adalah di temukan ikan bencong di Sungai Kalimas Surabaya. Apa sih ikan bencong ini?! ini adalah ikan jantan namun menghasilkan sel telur seperti laki-laki yang mengalami mensturasi. Namun dalam perkembangan ikan bencong, pertumbuhannya tidak subur menurut penelitian komunitas Indowatercop.

Untuk saat ini menurut Badan Lingkungan Hidup Kota Surabaya sosialisasi pengolahan limbah banyak dilakukan kepada sektor industri namun untuk rumah tangga nantinya juga akan dilakukan sosialisasikan terkait pengolahan limbah domestik dan limbah B3 yang saat ini masih kurang.  Bahkan pemerintah kota Surabaya juga akan membuat Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) secara total di Surabaya ada di Surabaya Timur dan Surabaya Utara.